KATA SERAPANKata serapan antar bahasa adalah hal yang lumrah. jika terjadi kontak bahasa lewat pemakai pasti akan terjadi serap menyerap kata. Dengan adanya proses penyerapan akan menimbulkan saling meminjam dan saling pengaruh unsur asing. Peminjaman ataupun penyerapan dari suatu bahasa itu sendiri pasti di latar belakangi oleh berbagai macam faktor. Yang biasanya mengalami perubahan atas proses penyerapan adalah bunyi bahasa dan kosa kata.
Bahasa Indonesia sendiri selama pertumbuhannya banyak mengalami serapan dari bahasa-bahasa asing seperti bahasa Sansekerta, bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa Belanda. Masukkan unsur bahasa asing tersebut sejalan dengan histori bangsa Indonesia tentunya.
Berawal dari bahasa sansekerta yang datang bersamaan dengan ajaran hindu budha di Indonesia, kemudian bahasa Belanda yang sejalan dengan proses penjajahan bangsa Belanda. Setelah penjajahan bangsa Belanda usai adalah masa perdagangan antara bangsa timur tingah dengan bangsa Indonesia dan proses keagamaan yang menyebabakan terajdinya penyerapan bahasa Arab.Yang terakhir adalah bahasa Inggris dan itu terjadi hingga sekarang, faktor yang begitu dominan tentunya karena pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pengguna bahasa Inggris. Selain bahasa-bahasa tersebut menurut wikipedia.com ada beberapa bahasa seperti cina, portugis, tamil, parsi, hindi yang ikut terserap oleh bahasa Indonesia namun memiliki persentasi yang tidak sebesar empat bahasa yang saya jelaskan sebelumnya diatas.
Contoh kata serapan antara lain:
edukasi berasal dari education (Inggris)
hikmah berasala dari kata hikmat (Arab)
besuk berasal dari kata bezoek (Belanda)
aniaya berasal dari kata anyaya (Sansekerta)
Categories: Artikel Sastra · Pendidikan
IRONISedikit kita berkilas balik dengan majas yang sering kita terima saat pelajaran bahasa Indonesia di kelas waktu masih duduk di sekolah dasar. Majas Ironi merupaka salah satu majas sindiran. Sedangkan makna dari majas ironi itu sendiri adalah gaya bahasa sindiran yang menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut (saya ambil dari wikipedia).
Kata Ironi sendiri bermakna kejadian atau siatuasi yang bertentangan dengan yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi. Tetapi sudah menjadi suratan takdir. Contoh: pembunuhan Mahadmagandi merupakan suatu Ironi karena beliau adalah pejuang yang gigih.(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi).
Beberapa contoh majas ironi adalah:
1. Bagus sekali tulisanmu sampai-sampi tidak bisa dibaca dengan jelas.
2. Kota Batu sangatlah indah dengan sampah-sampahnya.
3. Teladan sekali kau, baru datang ketika rapat sudah selesai.
4. Ramah sekali pelayanmu, sampai semua pembeli tidak datang ke tokomu lagi.
Categories: Artikel Sastra · Pendidikan
Bahasa dan Mengisi Kemerdekaan17 Agustus 2009 kemarin kita merayakan hari kemerdekaan Indonesia tercinta yang ke 64. Indonesia yang beragam, Indonesia yang kaya akan semuanya. Kalo kita melihat peta dunia secara keseluruhan, betapa cantiknya kepulauan kepulauan Indonesia. Gugusan pulaunya tidak di miliki oleh negara lain.
Tetapi sayang apa yang kita miliki masih kurang disadari oleh bangsa kita sendiri. Salah satu contohnya adalah bahasa daerah. Kalau kita melihat makin redup saja bahasa daerah jaman sekarang. Banyak di antara kita yang merasa sulit jika harus berbahasa daerah, tidak bisa, kurang mengenal atau apalah kata mereka. Mengapa hal itu terjadi? tentunya banyak faktor yang membuat bahasa daerah kurang mengena. Seperti kurangnya pemupukan pendidikan bahasa daerah di tingakat sekolah dasar, keharusan kita untuk memakai bahasa universal atau bahasa asing lainnya. Bahkan saya sangat miris kalau melihat anak kecil sudah di beri pengertian “gak keren bisa bahasa jawa atau bahasa daerah yang lain, kerenan kalau kita cas cis cus lancar menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asing yang lain”. Saya takut kalo lama-kelamaan bahasa daerah kita sendiri akan hilang. Karena tidak ada yang mewarisi. :(
Ini adalah tantangan tersendiri bagi kita generasi penerus bangsa yang berkewajiban mengisi kemerdekaan yang telah digaungkan 64 tahun yang lalu. Mempelajari bahasa asing untuk menuntut ilmu agar kita lebih maju, mencintai serta bangga terhadap bahasa Indonesia dan juga membawa bahasa daerah itu kemanapun kita pergi agar tidak tergilis oleh jaman. Jangan sampai bahasa kita dimiliki oleh bangsa lain, karena yang diwarisi tidak merasa. Merdeka…!
Categories: Artikel Sastra · Budaya · Pendidikan
Sari lagu “Tak Gendong”Unik…., lagu ini unik sekali, ketika terdengar di telinga saya beberapa bulan yang lalu. Lagu ini diciptakan oleh mbah Surip seorang Jawa Timuran asli dari Mojokerto.Mbah Surip menciptakan Tak Gendong pada tahun 1983, pada saat beliau ada di Amerika Serikat.
Suatu hari saya pernah melihat konser mbah surip di salah satu stasiun TV, kebutulan saat itu ada salah satu presenter yan g menanyakan “ Mbah…. sebenarnya makna lagu ini apa?”
Sambil menyibakkan rambutnya yang khas mbah Surip mulai cerita dengan seksama. “Maksudnya tak gendong itu, seperti halnya angkutan umum, bis, angkot dia tidak peduli mengangkut siapa saja yang terpenting sampai pada tujuan. Baik itu penumpangnya jahat, nakal semua tanpa terkecuali. Iya to ha.. ha.. ha. Ha..” Tawa khasnya mengakiri menjelasan yang begitu singkat.
Liriknya seperti ini:
Tak gendong kemana-mana
Tak gendong kemana-mana
Enak donk, mantep donk
Daripada kamu naik pesawat kedinginan
Mendingan tak gendong to
Enak to, mantep to
Ayo.. Kemana
Tak gendong kemana-mana
Tak gendong kemana-mana
Enak tau
Where are you going?
Ok I’mWhere are you going?
Ok my darling
Ha…Ha…
Tak gendong kemana-mana
Tak gendong kemana-mana
Enak donk, mantep donk
Daripada kamu naik taxi kesasar
Mendingan tak gendong to
Enak to, mantep to
Ayo.. Mau kemana
Tak gendong kemana-mana
Tak gendong kemana-mana
Enak tau
Where are you going?
Ok I’m
Where are you going?
Ok my darling
Ha.. Ha…
Tak gendong kemana-mana
Enak tau
Ha.. Ha…
Ha.. Ha…
Ha.. Ha……
Capek…..
Categories: Artikel Sastra
Asal UsulSaya tergelitik untuk mencari tau tentang asal-usul bahasa Indonesia. Ternyata bahasa kita merupakan rumpun dari bahasa Austronesia, yang merupakan salah satu rumpun bahasa yang persebarannya paling luas di dunia.
Dalam wapedia, istilah Austronesia merajuk pada wilayah yang mencakup pulau Taiwan, kepulauan Nusantara (termasuk Filipina), Mikronesia, Melanesia, Polinesia dan pulau Madagaskar. Kata Austronesia sendiri secara harfiah berarti “Kepulauan Selatan” karena jika dilihat secara geografis berada di belahan bumi selatan.
Siapa yang mendiami Austronesia? Ya.. tentunya bangsa Austronesia itu sendiri, dimana titik asalnya adalah Taiwan. Para ilmuwan menempatakan Taiwan sebagai titik awal asal bangsa Austronesia karena di pulau ini dapat ditemukan pembagian terdalam bahasa-bahasa Austronesia dari rumpun bahasa Formosa asli. Sembilan cabang utama dari bahasa Austronesia kesemuanya adalah bahasa-bahasa Formosa. Berikut penggolongan bahasa-bahasa formosa
* Atayalik (Atayal, Seedik) [nama lain untuk Seediq:Truku, Taroko, Sediq]
* Formosa Timur
o Utara (Basai-Trobiawan, Kavalan)
o Tengah (Amis, Nataoran, Sakizaya)
o Barat Daya (Siraya)
o Paiwan
o Puyuma
o Rukai
o Tsouik (Tsou, Saaroa, Kanakanabu)
o Bunun
o Formosa Barat Laut (Saisiyat, Kulon-Pazeh)
o Malayo-Polinesia (Lihat di bawah)
o Dataran Rendah Barat
+ Dataran Tengah-Barat (Taokas-Babuza, Papora-Hoanya)
+ Thao
Lalu bahasa kita termasuk yang mana? Bahasa kita berada pada cabang Bahasa Malayo Polinesia. Dimana klasifikasi dari bahasa malayu Polinesia adalah sebagai berikut:
* Bahasa Kalimantan-Filipina atau bahasa Malayo-Polinesia Barat Luar (Hesperonia Luar): terdiri dari banyak bahasa seperti Dayak Ngaju, Gorontalo, bahasa Bajau, bahasa-bahasa Minahasa, Tagalog, Cebuano, Hiligaynon, Ilokano, Kapampangan, Malagasi, dan Tausug
* Bahasa Malayo-Polinesia Inti (Kemungkinan menyebar dari Pulau Sulawesi)
o Bahasa Sunda-Sulawesi atau bahasa Malayo-Polinesia Barat Dalam (Hesperonia Dalam), contoh: Indonesia Barat, Bugis, Aceh, Cham (di Vietnam dan Kamboja), Melayu, Indonesia, Iban, Sunda, Jawa, Bali, Chamoru, dan Palau
o Bahasa Malayo-Polinesia Tengah-Timur
+ Bahasa Malayo-Polinesia Tengah atau bahasa Bandanesia: sekitar Laut Banda yaitu bahasa-bahasa di Pulau Timor, Sumba, Flores, dan juga di Maluku
+ Bahasa Malayo-Polinesia Timur atau disebut juga bahasa Melanesia
# Halmahera Selatan-Papua Barat-Laut: beberapa bahasa di pulau Halmahera dan sebelah barat pulau Irian, contohnya bahasa Taba dan bahasa Biak
# Bahasa Oseanik: Termasuk semua bahasa-bahasa Austronesia di Melanesia dari Jayapura ke timur, Polinesia dan sebagian besar Mikronesia
Categories: Alam · Artikel Sastra · Budaya · Pendidikan
Bahasa Kita MenduniaPerjalanan bahasa Indonesia di dunia teknologi memuai titik terang. Titik terang ini memberikan peluang yang begitu besar bahwa bahasa Indonesia akan semakin banyak dikenal atau diketahui oleh masyarakat seluruh dunia.
Sebenarnya apa yang terjadi? Perlu diketahui, saat ini bahasa kita menduduki peringkat ke tiga mengalahkan negara-negara Eropa untuk penggunaan bahasa pada Engine WordPress. Sungguh menakjubkan! Selain itu trafik tertinggi yang mengakses WordPress adalah orang Indonesia. Bahkan WordPress sudah memiliki WordPress bahasa Sunda, bahasa daerah Indonesia.Dengan adanya hal-hal yang seperti itu, kemungkinan bahasa kita dikenal oleh negara lain begitu luas.
Partisipasi pemuda pemudi Indonesia di ranah WordPress patut diacungi jempol. Secara tidak langsung mereka mengangkat bahasa Indonesia di mata dunia melalui dunia maya.
Categories: Artikel Sastra · Budaya · Pendidikan
Berawal Dari Bahasa Ibu
ibuBahasa ibu (bahasa asli, bahasa pertama; secara harafiah mother tongue dalam bahasa Inggris) adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang. Dan orangnya disebut penutur asli dari bahasa tersebut. Biasanya seorang anak belajar dasar-dasar bahasa pertama mereka dari keluarga mereka (saya kutip dari wikipedia).
Proses kita dalam mempelajari bahasa ibu akan menjadi landasan proses belajar berikutnya. Mengapa seperti itu? Karena bahasa ibu dianggap sebagai dasar cara berfikir. Kepandaian yang kurang dari bahasa pertama seringkali membuat proses belajar bahasa lain menjadi sulit.
Kalau kita fikir mungkin tidak hanya dalam memahami bahasa lain yang sulit, tetapi segala aspek kehidupan. Karena dengan bahasa manusia berkomunikasi, menciptakan keindahan, menyatakan perasaan-perasaannya, menyampaikan pengetahuan dan kebudayaan dari generasi ke generasi dan angkatan ke angkatan.
“Seorang ibu adalah orang pertama yang memperkenalkan bahasa kepada anaknya. Saat ia akan meninabobokkan anaknya, maka bahasa yang muncul pertama kali adalah bahasa daerahnya atau lebih dikenal dengan istilah bahasa ibu”. Pada akhirnya ibu lah yang berperan penting dalam pembetukan cara fikir generasi mendatang.
gambar dari http://faradicha.wordpress.com
Categories: Artikel Sastra · Budaya · Pendidikan
Bahasaku Menangis Menerima Tantangan TeknologiMencoba untuk mengupas berdasarkan pengalaman sendiri. Seperti apa peranan bahasa Indonesia dalam perkembangan dunia teknologi. Kita ketahui bahwa ilmu teknologi khusunya teknologi informasi sebagian besar di ambil dari negara barat, karena merekalah yang menciptakannya dan yang memiliki idenya.
Penyerapan ilmu tekonolgi dari barat berdampak pada banyak sekali munculnya kata-kata asing dalam kamus besar bahasa Indonesia. Kenapa bahasa kita harus mencuplik bahasa asing? Sebegitu keringkah perbehendaraan kata pada bahasa kita untuk memaknai istilah-istilah teknologi.
Selain kering perbehendaraan kata untuk mengartikan istilah teknologi, bahasa kita juga kurang efisien dalam penyebutan istilah, misalkan: home = halaman depan, untuk arti yang sama pada bahasa Inggris hanya menggunakan 1 kata dengan 1 suku kata (home baca “hom”). Simple, ringkas sekali bukan? Sedangkan untuk bahasa Indonesia membutuhkan 2 kata dengan dengan 5 suku kata (halaman depan baca “ha-la-man-de-pan”).
Kekurangan ini sedikit memberi kendala bagi para pelaku teknologi. Jika mereka ingin membuat sebuah produk yang benar-benar memakai bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia kurang efisien akhirnya harus mengadopsi kata-kata dari luar. Apabila produk tersebut hanya satu bahasa mungkin kekurangan tetnang bahasa tersebut tidak begitu terlihat. Tetapi bila kita membuat produk dengan dua bahasa akan begitu jelas terlihat kepincangan pada bahasa Indonesia.
Walaupun begitu kebanggaan para pelaku teknologi terhadap bahasa Indonesia patut di acungi jempol. Banyak di antara mereka yang berlomba-lomba membangun produk yang bener-bener berbahasa Indonesia. Seperti Sistem Operasi para komputer dengan bahasa Indonesia.